Tantangan Menjadi Guru di Era Digitalisasi

Tantangan Menjadi Guru di Era Digitalisasi

jeweliteracy.com – Saat ini, dunia mengalami perubahan yang sangat pesat dalam hal teknologi dan informasi. Perkembangan tersebut sadar atau tidak kita sadari telah membuat kehidupan kita kita menjadi serba digital. Di era digitalisasi ini, profesi guru juga turut menghadapi tantangan yang kompleks. Teknologi yang terus berkembang telah membawa perubahan besar dalam dunia pendidikan, mempengaruhi cara guru mengajar, berinteraksi dengan siswa, dan menyampaikan materi pembelajaran. Meskipun digitalisasi menawarkan berbagai kemudahan dan peluang baru, tantangan yang dihadapi oleh para guru juga semakin besar.

Salah satu tantangan utama adalah penguasaan teknologi. Di zaman di mana teknologi terus berkembang, guru dituntut untuk memiliki keterampilan digital yang memadai. Mereka harus mampu mengoperasikan berbagai alat pembelajaran berbasis teknologi seperti platform e-learning, aplikasi pembelajaran interaktif, serta media sosial. Namun, tidak semua guru, terutama yang sudah berusia lebih matang atau yang tidak terbiasa dengan teknologi, dapat dengan mudah beradaptasi dengan perkembangan ini. Ketidakmampuan untuk memanfaatkan teknologi ini bisa mempengaruhi kualitas pembelajaran dan interaksi dengan siswa. Ditambah lagi, beberapa daerah yang masih memiliki keterbatasan akses terhadap perkembangan teknologi, akses internet yang kurang memadai, atau alat komunikasi yang belum menunjang.

Selain itu, perubahan dalam pola belajar siswa juga menjadi tantangan besar. Di era digital, siswa lebih mudah mengakses informasi melalui internet, yang membuat mereka cenderung lebih mandiri dalam belajar. Hal ini bisa jadi positif, namun sering kali juga mengarah pada ketergantungan pada informasi yang belum tentu akurat atau kredibel. Guru kini dituntut untuk tidak hanya menjadi penyampai materi saja, tetapi juga sebagai fasilitator yang membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan memilah informasi. Ini memerlukan pendekatan baru dalam mengajar, yang lebih interaktif dan berbasis pada kolaborasi.

Penyalahgunaan teknologi juga menjadi isu yang tak kalah penting. Siswa bisa terpapar konten yang tidak sesuai dengan usia mereka, seperti kekerasan, pornografi, atau informasi palsu (hoax). Guru, dalam hal ini, memiliki peran penting untuk memastikan bahwa penggunaan teknologi dalam pembelajaran tetap aman dan produktif. Mereka harus bisa memandu siswa untuk memanfaatkan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab, tanpa terjebak dalam dampak negatifnya. Belum lagi ketersediaan akses internet seringkali juga disalahgunakan oleh para siswa dalam penyelesaian tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Para siswa bukan lagi mengerjakan tugas dengan mempelajari kembali apa yang sudah diajarkan oleh guru di sekolah. Namun, mereka lebih memilih untuk browsing di internet, lalu tinggal salin, deh.

Di sisi lain, tuntutan administrasi yang semakin banyak juga menjadi tantangan tersendiri bagi para guru. Guru kini tidak hanya dituntut untuk mengajar, tetapi juga harus mengelola data, menilai hasil pembelajaran, melakukan evaluasi berbasis teknologi, dan berbagai tugas administratif lainnya. Beban administratif yang terus meningkat ini sering kali mengurangi waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk fokus pada kualitas pengajaran dan interaksi dengan siswa. Sehingga, para guru pun tidak lagi bisa fokus menjalankan tugasnya sebagai pengajar.

Namun, meskipun menghadapi banyak tantangan, digitalisasi juga memberikan peluang besar bagi para guru untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas pengajaran. Dengan kemampuan untuk mengakses berbagai sumber belajar secara online, guru dapat memperkaya materi ajar mereka dan menyajikannya dalam cara yang lebih menarik. Selain itu, platform digital juga memungkinkan guru untuk berkolaborasi dengan rekan sejawat, baik di tingkat lokal maupun internasional, untuk berbagi pengalaman dan inovasi dalam pengajaran.

Menjadi guru di era digitalisasi adalah sebuah tantangan besar, tetapi juga membawa banyak peluang. Dengan adanya pelatihan dan dukungan yang tepat, serta kesediaan untuk terus belajar dan beradaptasi, guru dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Sebagai agen perubahan, guru memiliki peran penting dalam memastikan bahwa siswa tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga bijak dalam menggunakan teknologi untuk masa depan mereka.

Di tengah tantangan teknologi yang terus berkembang, guru bukan hanya penerus ilmu, tetapi juga penuntun yang membantu siswa menavigasi dunia digital dengan bijak, penuh rasa ingin tahu, dan hati yang terbuka. Sebab, meskipun zaman telah berubah, metode dan media pembelajaran telah berubah, tugas utama guru tetap sama: mencerdaskan dan membimbing anak bangsa menuju masa depan yang lebih baik.”

(jwriting)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *